Minggu, 17 Februari 2019

My Family

(Koleksi Keluarga, 2020)
Ini bukan tentang saya.
Tapi ini tentang kakak dan adik saya
Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Punya seorang kakak perempuan dan seorang adik laki-laki merupakan kesenangan tersendiri bagi saya. Mengapa? Karena hal ini tidak dirasakan oleh kakak atau adik saya. Hehehe


Ini tentang kakak saya. Namanya Dyen. Saya lahir setelah dia berusia 1 tahun 4 bulan 18 hari. Saya pernah menulis ini untuknya, di hari ulang tahunnya yang ke24 (13 Maret 2017) (Nah, bisa tebak kan? Tanggal, bulan dan tahun lahir saya, hehe)

Bagi saya, Dia adalah Kakak Terhebat. 
Dia melakukan banyak hal dengan Kasih. 
Dia cepat sekali merasa kasihan pada orang yang menurutnya membutuhkan pertolongan.
Buktinya, dia pernah menangis saat Kak Febriani Tanaem bercerita ttg seorang wisudawati yang sepatunya mendadak rusak ketika hendak melangkah ke depan, hehehe.
Dia juga lebih berhemat dibanding saya.
Buktinya, (beberapa tahun yg lalu) saya sering kehabisan uang jajan sebelum akhir bulan, dan biasanya dia memberikan sebagian dr sisa uang jajannya pd saya, padahal kalau dihitung2 biaya transportnya 2x lipat lebih mahal dr saya dan juga, padahal uang jajan kami disamaratakan setiap bulannya oleh Mama. 
Dia juga suka mengalah.
Buktinya dia akan memilih utk mengerjakan pekerjaan rumah dibandingkan ke luar rumah utk keperluan lain,. Berbeda dengan saya, apalagi adik kami, Piet
Hehehe
Dia juga banyak berpikir sebelum melakukan sesuatu.
Buktinya karena 'buah pikir'nya itu, dia menolak menerima uang makan dr Mama untuk merayakan hari ulang tahunnya, hari ini, 13 Maret. 
Untuk hal ini, saya rasa ada motif lain yang terselubung, hehehe.
Saya banyak tahu tentang Dia, karena kami menghabiskan masa kecil kami bersama, juga karena usia kami tidak jauh berbeda.
Bagi saya, DIA adalah Kakak Terhebat.
Selamat Ulang Tahun Kakak Dyen Lakapu.


Lalu, ini tentang adik saya. Namanya Piet. Kami sering memanggilnya: Pito. Tapi orang lain di luar sana, sering memanggilnya: Piter. Hehehe. Dia lahir saat saya berusia 3 tahun 10 bulan 20 hari. (Nah, bisa tebak kan? Tanggal, bulan dan tahun lahir adik saya?)
Supaya adil (waktu itu), saya juga pernah menulis ini untuknya, di H+1 setelah hari ulang tahunnya.

Bagi saya, dia adalah adik terhebat.
Dia melakukan banyak hal dengan penuh keseriusan, dan tidak banyak berbicara.  
Dia akan sangat marah bila apa yang dia kerjakan, terganggu. Buktinya, dia sering sekali tidak menerima telepon/menyibukkan panggilan, di saat kami menelponnya.  
Dia suka sekali mencoba hal2 unik yang kadang membuat kami menjadi sangat kuatir. Buktinya, dia pernah berhasil mencoba memecahkan bola lampu menggunakan telapak tangannya, dan itu membuat banyak orang panik.  
Dia berbakat dalam hal 'membuat sesuatu menjadi indah', tapi kami sering tidak mengakui karyanya, heheBuktinya, dia pernah membuat bunga hias yg sekarang diletakkan di ruang tamu rumah kami, dan tdk sedikit orang yang bertanya ttg bunga itu. 
Dia tidak suka memamerkan/menceritakan apa yg telah dia lakukan/alami kepada kami,
meskipun itu adalah keberhasilannya kecuali jika kami bertanya. Buktinya, tanpa sepengetahuan dia, secara diam2 saya n Mama pernah menonton videonya menyanyikan lagu 'Let Her Go' saat ujian praktek SMA, yang dia sembunyikan di salah satu folder laptopnya. Dan kami benar2 tertawa saat itu.
Dia lebih berhemat dari kami, Kakak2nya. Buktinya, dia tidak pernah kehabisan uang jajan sebelum Mama memberikan jatah bulanannya, dan dia pernah 'tidak menerima' semua uang yang diberikan Mama, menurutnya itu 'sudah lebih dari cukup'. Berbeda sekali dengan Kakak2nya
Dia jarang sekali tertawa, melucu, apalagi dengan Bapak😀
Dia juga jarang sekali berpose, apalagi mengambil gambarnya sendiri, itu tidak pernah 😁 dan 
Dia merasa biasa saja, tidak komplain saat saya tidak memberikan ucapan ultah, di hari ultahnya kemarin  Biarpun sudah lewat, tapi selamat Ultah he adik Piet, kami semua sayang kau.

Intinya: very2 proud and happy, have a brother and sister like them.